Desa merupakan aparat pemerintahan terdekat bagi masyarakat. Sebagai aparat pemerintahan, berbagai kebijakan dan pembangunan yang dilakukan di suatu desa harus mampu menjawab permasalahan yang sedang terjadi. Oleh karena itu, desa harus memiliki data yang lengkap dan akurat mengenai berbagai permasalahan yang ada di desanya, sehingga program-program yang ditawarkan oleh pemerintahan desa menjadi tepat sasaran.
Dalam menyediakan data secara lengkap dan akurat, aparatur desa harus dibekali dengan pemahaman statistik yang baik. Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai instansi penyedia data-data statistik telah meluncurkan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) untuk membina, membangun, dan meningkatkan kompetensi aparatur desa agar mampu memahami tentang statistik. Dengan adanya program Desa Cantik, apatur desa diharapkan mampu memahami statistik dengan lebih baik sekaligus dapat menjadi pelopor untuk melahirkan komunitas cinta statistik di desa mereka masing-masing.
Program Desa Cantik hanya memasukkan 100 desa yang terpilih dari 83.820 wilayah administrasi setingkat desa yang diseleksi oleh panitia nasional berdasarkan pelayanan umum dan keterbukaan informasi publik. Desa yang terpilih akan dilakukan pendampingan oleh BPS agar menjadi desa yang berdayaguna dan mampu mengembangkan desanya melalui data-data yang dimiliki.
Salah satu desa di Kabupaten Banjarnegara telah terpilih sebagai Desa Cantik yakni Desa Kertayasa Kecamatan Mandiraja. Pada Jum’at (09/04) Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah (Bapak Sentot Bangun Widoyono, MA) beserta jajarannya dan Kepala BPS Kabupaten Banjarnegara (Ibu Ratna Setyowati, S.Si, MT, MA) beserta jajarannya telah melakukan pencanangan Desa Cantik di desa tersebut. Dalam acara tersebut Bapak Sentot menyampaikan bahwa desa tidak lagi menjadi obyek pembangunan, tetapi bagaimana desa bisa menentukan ke arah mana pembangunan desa akan ditujukan, dan tentunya dalam membangun didukung dengan data yang lengkap dan akurat di desa.
Dengan terpilihnya Desa Kertayasa sebagai Desa Cantik, diharapkan dapat menjadi tonggak dan pendorong bagi pembangunan desa yang berkelanjutan sesuai dengan terget SDG’s Desa. Pembangunan desa berkelanjutan tentu saja membutuhkan kerjasama semua pihak yang dimulai dengan memperbaiki kualitas data yang dimiliki, sehingga setiap langkah atau program yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah desa menjadi tepat sasaran dan mampu menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya.
#BPSKabBanjarnegara
#KabBanjarnegara